Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme dalam tubuh
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- Pasien akan memperlihatkan tekhnik cuci tangan yang cermat
- Pasien akan bebas dari proses infeksi nosokomial selama perawatan di rumah sakit
- Pasien akan memperlihatkan pengetahuan tentang faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mencegah infeksi
Intervensi :
- Pantau tanda dan gejala infeksi
R/ untuk mengetahui ada tidaknya proses infeksi
- Pantau hasil laboratorium, Pantau suhu pasien
R/ leukosit yang meningkat dan peningkatan suhu tubuh yang tidak diperkirakan merupakan tanda dari infeksi
- Gunakan teknik antiseptik bila melakukan tindakan kepada klien.
R/ Mencegah infeksi silang.
- Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur /menyeluruh sebelum dan saat memegang makanan , setelah toileting.
R/ : Banyak virus seperti sitomegalovirus ( CMV ) dapat diekskresi dalam urin selama lebih dari 4 tahun setelah pemajanan dan kemungkinan ditransmisikan melalui higienik yang buruk.
- Berikan info tindakan informasi tentang tindakan hygiene lain, termasuk mengusap vulva dari depan ke belakang setelah berkemih dan berkemih setelah koitus.
R/ : Membantu mencegah kontaminan E. coli rectal mencapai vagina. Dapat membantu mencegah transmisi PHS , khususnya CMV dan uretritis nongonokokal.
- Anjurkan klien minun 6 sampai 8 gelas cairan setiap hari. Diskusikan peran residu asam dalam diet dan tambahkan jus cranberr atau jeruk.
R/:membantu mencegah stsis pada saluran urinarius ,dapat mengasamkan urin dan memebantu mencegah ISK.
- Anjurkan klien untuk mencoba latihan kegel atau kegel exercise (pengencangan perineum) sepanjang hari.
R/:memperbaiki dukungan untuk organ pelvis,menguatkan dan meningkatakan elastisitas otot pubokoksigeus,lebih mengontrol perkemihan.
- Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi menggunakan bath tub bila klien memepunyai riwayat ISK.
R/ statis urinarius dan glikosuria dapat mempredisposisikan klien prenatal pada infeksi saluran kencing atau ISK, khususnya bila riwayat meliputi masalah urinarius/ ginjal.
- Dapatkan sampel urin rutin untuk pemeriksaan mikroskopis, PH, adanya sel-sel leukosit, dan juga kultur serta sensitivitas, sesuai dengan indikasi. Laporkan jumlah koloni yang lebih besar dari seratus ribu per mililiter.
R/ Hal ini untuk mendeteksi adanya mikroorganisme dalam tubuh. Jumlah sel leukosit yang tomggi merupakan indikator terjadinya infeksi.
- Ajarkan kepada pasien untuk selalu membersihkan daerah-daerah yang terdapat kemerahan
R/ Mencegah masuknya bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi
- Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan antibiotik
R/ antibiotik dapat membantu mengatasi infeksi
Baca juga : Diagnosa Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Setelah Membaca silahkan tinggalkan Komentar dibawah yah
EmoticonEmoticon