7 MITOS PENYEBAB KEGUGURAN


Jangan cuma percaya mitos Bunda. Cari tahu dulu fakta sebenarnya. 

1. Mitos: Mengonsumsi nanas dalam bentuk buah segar atau minuman jus, dapat  menyebabkan keguguran. 
Fakta: Hingga saat ini tidak ada data maupun penelitian ilmiah yang membuktikan kandungan senyawa di dalam buah nanas dapat menyebabkan keguguran. Salah satu senyawa yang terkandung di dalam buah nanas adalah bromelin. Senyawa ini dapat melunakkan daging. Mungkin kandungan senyawa inilah yang dikhawatirkan dapat melunakkan dinding rahim sehingga janin berisiko terlepas dan terjadilah keguguran. Sebenarnya kandungan senyawa bromelin di dalam buah nanas sangat kecil sehingga tidak akan langsung  mengakibatkan keguguran. Tapi sebaiknya batasi konsumsi nanas selama hamil. 



2. Mitos: Selama hamil tambalan pada gigi ibu harus dikeluarkan karena dapat menyebabkan keguguran. 
Fakta: Yang dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran adalah tambalan gigi yang mengandung logam berat merkuri yang bersifat karsinogenik atau penyebab kanker.  Sekarang tambalan gigi sudah tidak menggunakan bahan yang mengandung merkuri, sehingga tidak perlu dikeluarkan. Namun, bila Anda hendak menambal gigi saat hamil, sebaiknya minta kepada dokter gigi  untuk tidak melakukan penggunaan sinar-X maupun obat yang mengandung adrenalin, terutama bila kehamilan Anda berisiko. Karena kandungan adrenalin dalam obat bisa berpengaruh terhadap pembuluh darah dan mengurangi suplai kebutuhan janin.

3. Mitos: Ibu hamil yang sering mengolah makanan menggunakan microwave berisiko lebih besar mengalami keguguran.
Fakta: Sejauh ini belum ada fakta maupun penelitian yang membuktikan penggunaan  microwave yang digunakan ibu hamil secara rutin dalam aktivitas sehari-hari, dapat menyebabkan keguguran. Mungkin mitos ini dipicu oleh sebuah isu atau artikel yang menyebutkan bahwa radiasi microwave dapat memicu masalah pada perkembangan janin sehingga berisiko mengalami keguguran.  Tapi isu ini tidak didukung oleh hasil riset. 

4. Mitos: Berpergian dengan pesawat terbang dapat menyebabkan keguguran.
Fakta:  Belum ada bukti ilmiah yang membuktikan ibu hamil sering bepergian dengan pesawat mengalami keguguran, baik penerbangan jarak dekat maupun jarak jauh. Sejauh ini tekanan udara di dalam kabin pesawat aman bagi janin di dalam perut ibu. Namun, mengingat kemungkinan proses persalinan yang dapat terjadi setiap saat pada ibu-ibu dengan usia kehamilan tua, sebaiknya mereka yang usia kandungannya sudah memasuki bulan ke-9 tidak melakukan perjalanan dengan pesawat. Selain itu, ada literatur yang menyarankan agar ibu hamil menggunakan stoking untuk menghindari terjadinya trombosis atau penggumpalan darah di kaki. Selama di pesawat dalam perjalanan jarak panjang, disarankan untuk tidak duduk terus menerus selama lebih dari 4 jam. 

5. Mitos: Pemeriksaan ultrasonografi (USG), apalagi USG 4D bisa menyebabkan keguguran.
Fakta: Belum ada bukti ilmiah pemeriksaan USG dengan kejadian keguguran. Pemeriksaan USG aman dan tidak meningkatkan risiko keguguran. Mitos atau isu tentang risiko pemeriksaan USG dapat menyebabkan keguguran mungkin dipicu oleh sebuah laporan tentang kasus sejumlah ibu hamil yang melakukan beberapa kali pemeriksaan USG karena kandungannya berisiko. Ternyata mereka melahirkan bayi yang tumbuh dengan tangan kidal. 

6. Mitos: Hubungan seks selama hamil dapat menyebabkan keguguran
Fakta: Selama hubungan seks dilakukan dan ibu hamil mengalami orgasme, janin di dalam perut akan terayun-ayun di dalam kantung amnion. Bagi ibu yang hamil normal dan tidak hamil kembar, orgasme sama sekali tidak berisiko mengakibatkan keguguran. Justru beberapa ahli menyatakan bahwa hubungan seks yang dilakukan selama masa kehamilan memiliki dampak positif, antara lain dapat menurunkan risiko preeklampsia serta kehamilan lewat bulan, bila hubungan seks dilakukan secara teratur pada trimester ke tiga. Selain itu, beberapa ahli lainnya berpendapat kontraksi otot yang terjadi saat orgasme baik untuk merangsang aktivitas jantung janin. 

7. Mitos: Ibu hamil tidak boleh berolahraga karena berisiko keguguran
Fakta: Olahraga ringan, seperti senam, yoga, jalan kaki, dan berenang yang dilakukan secara teratur dan dalam porsi cukup selama masa kehamilan, baik untuk menjaga kesehatan serta kebugaran. Asalkan bukan jenis olahraga yang high impact seperti jogging serta tidak dilakukan secara berlebihan. Jangan memulai berlatih jenis olahraga baru yang belum pernah dilakukan sebelum hamil. Selama tidak ada keluhan rasa mulas di bagian bawah perut, tidak ada riwayat keguguran  atau didiagnosa memiliki mulut rahimnya lemah, ibu hamil dapat terus berolahraga. 

1 komentar:

Setelah Membaca silahkan tinggalkan Komentar dibawah yah
EmoticonEmoticon